Kamis, 03 Mei 2012

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA


Sistem Reproduksi Pada Manusia
Reproduksi atau perkembangbiakan dapat diartikan sebagai suatu usaha atau proses yang dilakukan mahkluk hidup untuk membentuk individu baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dari kepunahan. Cara reproduksi setiap mahkluk hidup berbeda-beda, secara umum reproduksi dibedakan menjadi dua, yaitu reproduksi seksual dan aseksual.
Sistem reproduksi pada manusia hanya terjadi secara seksual, sistem reproduksinya dibedakan atas sistem reproduksi wanita dan pria. Ciri yang membedakan antara pria dan wanita terbagi menjadi dua, yaitu ciri kelamin primer dan sekunder. Ciri kelamin primer merupakan ciri-ciri yang berhubungan dengan kemampuan menghasilkan gamet, sedangkan ciri kelamin sekunder merupakan ciri yang nampak dari luar sehingga mampu membedakan antara pria dan wanita.

Sistem reproduksi pria
      Alat reproduksi pria atau kelamin pada pria dapat dibedakan menjadi alat kelamin dalam dan luar. Alat kelamin luar terdiri dari penis dan skrotum. Alat kelamin dalam terdiri atas testis, saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin.



 


  1. Penis
Penis merupakan organ berbentuk silindris yang menggantung di depan skrotum dan berperan penting untuk kopulasi. Kopulasi adalah hubungan kelamin antara pria dan wanita dengan tujuan memindahkan semen ke saluran wanita. Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh-pembuluh darah, dan jaringan saraf.
  1. Skrotum
Skrotum adalah kantong luar testis. Skrotum dapat menjaga suhu testis menjadi lebih rendah dari suhu normal tubuh. Apabila suhu terlalu panas, skrotum akan mengembang, sedangkan apabila suhu terlalu dingin maka skrotum akan mengerut sehingga testis menjadi lebih hangat. Hal tersebut dapat membantu testis menghasilkan sperma secara maksimum.
  1. Testis
Testis merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron. Tetis normal pada pria berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur. Testis terdiri dari ruang-ruang yang disebut lobulus. Lobulus mengandung 1-3 tubulus seminiferus. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel intersisial atau sel Leydig yang menghasilkan hormon testosteron. Pada dinding tubulus seminiferus terdapat calon-calon sperma.
  1. Saluran reproduksi
Sperma yang dihasilkan oleh testis akan keluar melalui saluran-saluran reproduksi yang terdiri atas :
1.      Epididimis
Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Saluran tersebut panjang dan berkelok-kelok di dalam skrotum. Setiap testis memiliki satu epididimis yang berfungsi sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma sementara.
2.      Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran lanjutan dari epidimis, yang merupakan saluran lurus yang arah jalannya ke atas dan akan berakhir pada kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi mengangkut sperma dari epididimis menuju kantong sperma atau vesikula seminalis.
3.      Duktus ejakulatorius
Duktus ejakulatorius merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantong semen dengan uretra. Saluran tersebut mampu menyemprotkan sperma hingga masuk ke dalam uretra dan selanjutnya mengalirkannya keluar.
4.      Uretra
Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi yang terdapat di dalam penis. Saluran tersebut berfingsi sebagai saluran semen dari kantong mani fungsi lainnya sebagai alat ekskresi, yaitu untuk membuang urin keluar tubuh.
5.      Kelenjar kelamin
Kelenjar kelamin berfungsi menghasilkan getah-getah kelamin yang pada waktu ejakulasi akan dikeluarkan bersama dengan sperma, kelenjar kelamin tersebut terdiri atas :
1.      Vesikula seminalis
Vesikula seminalis menyekresi cairan kental yang mengandung zat-zat makanan bagi sperma, cairan tersebut berwarna jernih, kental dan berlendir yang mengandung asam amino dan fruktosa. Vesikula seminalis juga menyekresikan prostaglandin yang berfungsi merangsang kontraksi otot uterin untuk mendorong semen mencapai uterus.
2.      Kelenjar prostat
Kelenjar prostat memiliki ukuran yang lebih besar daripada kelenjar vesikula seminalis dan kelenjar cowper. Kelenjar tersebut menyekresikan cairan encer seperti susu yang bersifat basa sehingga dapt menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina. Cairan tersebut berfungsi mengaktifkan serta meningkatkan motilitas atau pergerakan sperma.

3.      Kelenjar cowper
Kelenjar ini berukuran kecil dan terletak di sepanjang uretra. Kelenjar cowper menyekresi cairan yang berfungsi sebagai pelumas. Cairan tersebut pekat dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.

Sistem reproduksi wanita
            Alat reproduksi wanita juga dapat dibedakan menjadi alat kelamin dalam dan luar. Alat kelamin luar terdiri atas vulva, labium, klitoris, himen, lubang saluran uretra, dan lubang saluran vagina. Alat kelamin dalam terdiri wanita terdiri atas ovarium, tuba fallopi, uterus, dan vagina.




 


  1. Vulva
Vulva merupakan celah paling luar dari alat kelamin wanita, celah tersebut dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir kanan dan kiri. Selain itu ada pula sepasang bibir kemaluan yang disebut dengan labium.
  1. Labium
Labium merupakan sepasang bibir yang membatasi vulva, terdiri atas bibir besar atau labium mayor yang terletak disebelah luar dan bibir kecil atau labium minor yang terletak di sebelah dalam. Labium mayor tampak tebal karena berlapiskan lemak, sedangkan labium minor halus, tipis dan tidak dilapisi lemak.
  1. Klitoris
Klitoris merupakan organ yang sangat sensitif, berupa tonjolan kecil di bagian depan vulva.
  1. Ovarium
Ovarium atau indung telur berjumlah sepasang dan terletak di rongga perut, yaitu di bagian pinggang kiri dan kanan. Di dalam ovarium terdapat folikel, yaitu sel tubuh penghasil sel telur atau ovum. Selain menghasilkan telur, ovarium juga menyekresikan hormon seks wanita, yaitu estrogen dan progesteron. Sebelum terjadi ovulasi, folikel menyekresikan progesteron.
  1. Folikel
Folikel adalah struktur seperti bulatan-bulatan yang melindungi sel-sel telur dan berfungsi menyediakan makanan serta melindungi perkembangan sel telur. Setiap sel folikel mengandung sel germinal yang disebut oosit.
  1. Tuba fallopi
Tuba fallopi merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan ovarium. Tuba fallopi pada manusia berjumlah sepasang, yaitu sebelah kanan dan kiri. Ujung tuba yang terdapat pada obarium memiliki penonjolan halus yang disebut dengan fimbria. Fimbria berfungsi menangkap ovum. Tuba fallopi juga merupakan tempat terjadinya fertilisasi. Oleh sebab itu, kerusakan pada organ tersebut dapat menggagalkan bersatunya ovum dan sperma.




  1. Uterus
Uterus atau rahim merupakan pertemuan antara tuba fallopi kiri dan kanan yang berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio hingga menjadi fetus yang siap dilahirkan. Uterus terdiri dari beberapa lapisan, yaitu lapisan otot-otot yang kuat serta lapisan yang membatasi rongga rahim, atau disebut dengan endometrium.
  1. Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran kelamin dalam wanita yang menghubungkan uterus dengan bagian luar. Vagina terdapat di dalam vulva yang berfungsi sebagai alat kopulasi bagi wanita. Selain sebagai alat kopulasi vagina juga merupakan saluran keluarnya bayi dan siklus menstruasi. Dinding vagina banyak lipatan-lipatan, serta selaput lendir yang banyak mengandung kelenjar. Banyaknya lipatan-lipatan pada dinding wanita akan memudahkan pada saat proses kelahiran, sehingga vagina tidak robek.

Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai kondisi sehat dari sistem, fungsi, dan proses alat reproduksi. Kesehatan tersebut dapat terganggu akibat infeksi, penyakit, atau kelainan bawaan. Kesehatan reproduksi yang sering terjadi di masyarakat dikenal dengan istilah PMS atau penyakit menular seksual yang berarti penyakit yang menular melalui hubungan seks. PMS biasanya disebabkan oleh infeksi virus, parasit, dan jamur. Berikut beberapa penyakit yang sering terjadi di masyarakat.
  1. Klamidia
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, penyakit tersebut memiliki gajala umum, pada laki-laki yaitu rasa sakit saat buang air kecil, keluar cairan bening dari saluran kencing, jika ada infeksi lebih lanjut caira semakin sering keluar dan bercampur darah. Pada wanita, gejala ditunjukkan setelah berhubungan seksual, rasa nyeri di rongga panggul, dan keluarnya cairan dari alat kelamin berwarna putih kekuningan. Klamidia dapat menular pada anak yang dilahirkan oleh penderita, menyebabkan kelahiran prematur, gangguan pernapasan dan penglihatan pada bayi, bahkan dapat menyebabkan infertilitas. Klamidia dapat diobati dengan antibiotik.
  1. Gonorea
Gonorea diakibatkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoaea. Gejala pada laki-laki keluarnya cairan berwarna kuning kehijauan dari alat kelamin, ujung penih tampak merah dan agak bengkak. Gejala pada wanita, keluar cairan kekuningan. Gonorea dapat menular pada anak yang dilahirkan oleh si penderita, dan dapat menyebabkan kebutaan pada anak tersebut.
  1. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala ditandai dengan timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Terkadang disertai dengan pusing dannyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa di obati. Setelah berhubungan seks 6-12 minggu akan tampak ada bercak merah pada tubuh. Sifilis juga dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada otak, jantung, pembuluh darah, dan hati setelah penderita terinfeksi selama 5-10 tahun. Sifilis yang ditularkan ibu kepada anaknya saat kelahiran dapat mengakibatkan kebutaan dan kematian. Sifilis dapat diobati dengan penggunaan penisilin dosis tinggi, namun kerusakan jaringan yang terjadi selama infeksi tidak dapat disembuhkan.
  1. Herpes genital
Herpes disebabkan oleh virus Herpes simplex. Pada laki-laki gejala yang timbul mirip dengan sifilis. Pada perempuan gejalanya timbul luka pada organ kelamin bagian luar yang disertai gejala flu. Herpes genital bagi perempuan sering kali menjadi kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian. Penyakit tersebut dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya.
  1. Trikomoniasis
Trikomoniasis diebabkan oleh Trichomonas vaginalis. Penyakit ini menyerang wanita dengan gejala cairan vagina encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa, dan berbau busuk. Bagian vulva bengkak, kemerahan, dan gatal, serta berasa nyeri saat kencing.
  1. Kandidiasis vagina
Kandidiasis  vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Gejalanya adalah keluar lendir berwarna putih seperti susu, bergumpal, gatal, panas dan kemerahan pada alat kelamin. Penyakit ini tidak menular kepada pasangan dari wanita yang terinfeksi, tetapi pasangan dari wanita tersebut akan mengeluh gatal dengan bintik-bintik kemerahan di kulit kelamin.
  1. Kutil kelamin
Kutil kelamin disebabkan oleh virus yang dikenal dengan Human Papiloma Virus (HPV). Penyakit ini ditandai dengan timbulnya satu atau beberapa kutil di sekitar daerah kemaluan. Pada wanita, penyakit tersebut dapat menyerang di daerah kelamin hingga dubur, selaput lendir bagian dalam vagina sampai leher rahim. Pada pria penyakit ini menyerang alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam. Kutil kelamin pada wanita dapat menyebabkan kanker leher rahim atau kanker leher kulit di sekitar kelamin.
  1. AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome )                                                                               AIDS disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai Human Immunodeficiency Virus atau HIV yang  menyerang sistem kekebalan tubuh. AIDS menular melalui hubungan seksual, transfusi darah yang tercemah HIV, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, atau dari ibu ke bayinya. Gejala AIDS sangat sulit diamati karena mirip dengan gejala penyakit lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar